Berita Seputar Jatinangor (diambil dari Mahasiswa.com)
8 October, 2011
Bank Mandiri menyerahkan hibah pendidikan kepada Unpad sebesar Rp 2,89 miliar yang akan digunakan untuk beasiswa prestasi, renovasi sarana pendidikan, dan angkutan kampus. Hibah tersebut diserahkan pada kegiatan Mandiri Edukasi, wujud kesungguhan Bank Mandiri mencerdaskan anak negeri, di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (7/10) ini.
Hibah pendidikan tersebut diserahkan oleh Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman, kepada pihak Unpad yang diwakili oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Rina Indiastuti, dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, dr. Trias Nugrahadi, Sp. KN.
“Terima kasih kepada Bank Mandiri atas hibah yang diberikan kepada Unpad. Jika mengutip kata-kata Bapak Abdul Rachman, ini adalah jariyah. Semoga amal jariyah ini akan terus mengalir hingga ke akhirat kelak. Amin,” tutur Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia.
Kegiatan “Mandiri Edukasi” digelar secara serentak oleh Bank Mandiri di 14 universitas dan 198 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di seluruh Indonesia. Unpad menjadi salah satu yang dipilih untuk wilayah Bandung. Seluruh jajaran direksi, group head, kepala wilayah dan lebih dari 1.000 pegawai Bank Mandiri memberikan kuliah dan pengajaran singkat seputar perbankan.
Hibah sebesar Rp 2,89 miliar tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pertama untuk beasiswa prestasi sebesar Rp 1,2 miliar bagi 20 mahasiswa selama empat tahun. Kedua, bantuan renovasi sarana pendidikan sebesar Rp 1,4 miliar, dan ketiga, bantuan untuk angkutan kampus sebesar Rp 298 juta.
Kuliah umum
Sementara dalam kuliah umumnya, Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman, mengatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam merespon segala perubahan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Hal tersebut berlaku untuk diri sendiri, golongan, bisnis bahkan negara. Hanya yang peka terhadap perubahan saja yang bisa bertahan, tidak pula untuk yang terkuat.
“Kehidupan itu senantiasa selalu mengalami perubahan. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam merespon perubahan itu salah satunya bergantung oleh faktor kepemimpinan,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa Unpad yang memadati Grha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad.
Abdul Rachman berpendapat, Indonesia sekarang telah mengalami banyak perubahan. Apalagi jika kita lihat pada sebelum era reformasi. Pilar-pilar penting seperti sistem demokrasi, unsur kebebasan pers dan penyampaian pendapat, serta industri media telah mengalami banyak transformasi yang sebelumnya terkekang dan dibatasi. Namun Abdul Rachman mengingatkan bahwa ada landasan yang harus diperhatikan demi kemajuan negara dan bangsa, sehingga Indonesia bisa diperhitungkan.
“Semangat nasionalisme diperlukan untuk membentuk karakter yang baik. Norma dan budaya yang diakui menjadi dasar dalam mengambil berbagai tindakan dan keputusan. Kendati Indonesia sudah mulai diperhitungkan, namun kita jangan berpuas diri dulu. Jalan kita masih panjang jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga,” ingatnya.
Untuk mencapai Indonesia yang makmur dan sejahtera diperlukan sebuah pergerakan ke arah perubahan. Kita semua, termasuk mahasiswa adalah pionir dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa diwajibkan untuk tidak berdiam diri, tapi terus aktif dalam merespon perubahan itu. Abdul Rachman yakin Indonesia akan bisa berbicara lebih banyak di pentas dunia kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar