Selasa, 11 Oktober 2011
Eksekusi Pasar Cileunyi Berlangsung 8 Jam Cileunyi Mencekam
Berita Seputar Jatinangor (dari Harian Galamedia )
Selasa, 11 Oktober 2011
A.R.ROHIM-YAYAN SOPYAN/"GM"
EKSEKUSI pedagang Pasar Cileunyi yang dilakukan Satpol PP Kab. Bandung bersama aparat kepolisian, Senin (10/10), sempat mendapat perlawanan dari ibu-ibu pedagang.
CILEUNYI,(GM)-
Proses eksekusi relokasi pedagang pasar lama Cileunyi ke Pasar Sehat Cileunyi (PSC), Senin (10/10) sempat mencekam selama hampir delapan jam. Akibatnya, proses pemindahan yang semula dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB, baru terlaksana pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan pemantauan "GM" di lokasi, puluhan Satpol PP dan petugas instansi terkait yang datang ke lokasi mendapat perlawanan dari para pedagang. Sejak pagi hingga petang para pedagang bertahan di jalanan menuju pasar lama. Sejumlah pedagang perempuan membuat barikade, sementara para pedagang pria berupaya mempertahankan kios/lapaknya.
Ketika sejumlah Satpol PP dan anggota kepolisian merangsek dan membuat blokade guna melaksanaan eksekusi, para pedagang mulai keluar dari kios/los dengan membawa berbagai senjata berupa bambu runcing, linggis, samurai serta benda tajam lainnya.
Sesaat kemudian seorang aparat Satpol PP membacakan surat pemberitahuan berisi pemberitahuan agar para pedagang mengosongkan kios/los di lokasi pasar Cileunyi Kab. Bandung untuk pindah ke pasar baru.
Namun pemberitahuan tersebut tidak digubris para pedagang. Suasana semakin riuh ketika pasukan Satpol PP dan aparat kepolisian saling berhadapan dengan para pedagang. Beruntung, suasana tersebut mampu diredam Kapolres Bandung, AKBP Sony Sanjaya yang meminta seluruh aparat tidak menggunakan senjata.
"Tolong semua aparat keamanan tidak ada yang menggunakan senjata, begitu juga anggota Satpol PP. Kami minta para intelijen, begitu juga wartawan minta untuk siap-siap dengan kamera. Siapa yang membawa senjata nanti kita usut," katanya.
Pernyataan tersebut juga disampaikan Kapolres Bandung kepada para pedagang yang membawa senjata tajam agar menyimpannya. "Kami ingatkan jangan sampai ada korban sesama warga," harap Sony. Mendengar penjelasan dari Kapolres tersebut, akhirnya para pedagang menyimpan senjata tajamnya.
Dialog
Sementara Wakil Bupati Deden R. Rumaji mengatakan, para pedagang diminta mengisi Pasar Sehat Cileunyi (PSC) mengingat lokasi pasar lama tersebut akan dijadikan fasilitasn umum lainnya.
"Saya minta para pedagang untuk mengisi kios/los di PSC secara cuma-cuma selama 6 bulan dulu. Malah pedagang asongan juga dipersilakan untuk mengisinya," katanya.
Tawaran tersebut mendapat sambutan dari para pedagang. Mereka meminta pernyataan tersebut dituangkan dalam bentuk kesepakatan/perjanjian dan ditandatangani pemkab, perwakilan pedagang, dan pihak pengembang.
Insiden
Pelaksanaan eksekusi juga memakan korban salah seorang anggota Satpol PP Kab. Bandung, Asep Mulyana (35). Ia babak belur dihajar massa yang beringas ketika akan menjelaskan hasil kesepakatan kepada para pedagang Pasar Cileunyi.
Asep mengalami luka parah di bagian kepala dan kedua lengannya akibat pukulan tangan kosong serta hantaman balok kayu.
Kejadian bermula sekitar pukul 17.45 WIB ketika massa memblokade benteng pasar berupa timbunan sampah yang berada di belakang Pasar Cileunyi. Mereka berupaya menghadang backhoe yang siap menggusur tumpukan sampah.
Namun tiba-tiba dari arah kiri massa, muncul seseorang berseragam Satpol PP yang digandeng dua orang dari tim kuasa hukum pedagang pasar. Sontak massa yang kalap karena akan digusur menyerang petugas Satpol PP tersebut secara bertubi-tubi.
Sementara Kepala Bidang Penyidikan dan Operasi Satpol PP Kabupaten Bandung, Hilman Kadar mengakui, salah satu anggotanya menjadi korban tindak kekerasan massa.
"Memang benar, itu salah satu anggota saya. Setelah dipukuli ia dibawa ke Rumah Sakit AMC karena mengalami luka berat di bagian kepala," katanya.
Hilman yang memimpin proses eksekusi relokasi tersebut tidak tahu persis kronologi kejadian yang menimpa anggotanya itu.
"Saya sendiri tidak tahu persis kejadiannya, malah baru tahu laporannya dari wartawan," katanya.
Menyinggung adanya aksi pemukulan terhadap anggota Satpol PP Kab. Bandung, Wakil Bupati Bandung Deden Rukman Rumaji menyesalkan kekerasan dalam proses pemindahan pedagang Pasar Cileunyi ke Pasar Sehat Cileunyi ini.
Wabup meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku pemukulan anggota Satpol PP tersebut.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Kok begitu teganya mereka memukuli anggota Satpl PP yang tadinya akan menjelaskan hasil kesepakatan dengan pedagang yang di depan," ujarnya.
Pihaknya kini telah menangani korban yang terpaksa mendapat lima jahitan di kepala dan 10 jahitan di kedua lengan tersebut. "Kami sudah tangani korban. Saya minta kepolisian memproses kejadian ini," tandasnya. (B.46/iis.job)**
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar