Selasa, 18 Oktober 2011

Meski Pihak ITB Jatinangor Mengaku Terusik Pedagang Pasar Kaget Loji Tetap "Cuek"

Berita Seputar Jatinangor Senin, 17 Oktober 2011 Meski Pihak ITB Jatinangor Mengaku Terusik Pedagang Pasar Kaget Loji Tetap "Cuek" MESKI sejumlah pengelola kampus ITB Jatinangor, Kab. Sumedang mengaku terusik dengan keberadaan pasar kaget Loji yang marak di sekitar kampus ITB (sebelumnya, Unwin), namun hingga kini para pedagang tetap cuek. Bahkan pasar yang beraktivitas setiap hari Minggu pagi hingga siang ini kian ramai. Para pedagang kali lima yang berjumlah lebih dari 1.400 , bukannya tidak tahu persoalan yang kini berkembang. Namun karena sudah merasa nyaman dan menjanjikan, mereka tenang-tenang saja. Padahal sejumlah pengelola ITB Jatinangor mengatakan Pasar Loji membuat kampus kumuh dan memicu kemacetan lalu lintas. "Telah lama para pedagang mendengar pihak ITB mengaku terganggu keberadaan Pasar Loji ini, bahkan katanya ITB akan mengusir kami. Tapi ya kami tetap berdagang saja. Pengusiran 'kan urusan pemerintah dan ada Paguyuban Warga Jatinangor (PWJ) yang mengelola pasar ini," ungkap Sutati (52), pedagang sawo asal Kp. Citali, Kec. Jatinangor, kepada "GM", Minggu (16/10). Para PKL Pasar Loji bukan hanya datang dari Jatinangor, tapi juga Cileunyi, Rancaekek, Cicalengka, dan Majalaya, Cicadas Bandung, dan Subang. Sedangkan pengunjung datang dari Jatinangor, Cileunyi, Rancaekek, Cibiru hingga Ujungberung. Beberapa pedagang yang ditemui "GM" mengatakan, jika ITB "mengusir", mereka siap pasang badan. "Terus terang saja, jika ITB mengusir, kami siap pasang badan karena ini menyangkut perut. Kami minta dengan sangat, cari solusi agar ribuan pedagang selamat," tutur Dadang (39) dan Wawan (40), pedagang pakaian anak-anak. Sebelumnya, Camat Jatinangor, Nandang Suparman mengatakan, terkait keberadaan Pasar Loji, pihaknya menunggu kebijakan dan keputusan ITB. "Itu wewenang ITB karena Pasar Loji lahannya milik ITB (Pemprov Jabar). Hanya, kami akan terus melakukan upaya dengan musyawarah dan koordinasi bersama sejumlah pihak, di antaranya ITB dan PWJ. Tapi hingga saat ini belum menghasilkan solusi terbaik," katanya. Sementara itu, Sekretaris PWJI, Atep Somantri ketika dimintai komentarnya mengatakan, semua pihak harus bijak dan duduk bersama. "Perlu diingat, Pasar Loji sangat berpotensi untuk jadi pasar wisata. Untuk itu, semua pihak harus bijak dan duduk bersama. Bahkan kami minta Pemprov Jabar turun tangan," katanya. (iis.job/a.r. rohim/”GM”)**

Tidak ada komentar: