http://regional.kompas.com/read/2012/10/17/20573524/Harga.Buah.Bligo.Raksasa.Naik.Jadi.Rp.50.Juta?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
BANDUNG, KOMPAS.com — Buah bligo raksasa yang ditemukan Kampung Neglasari, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dinaikkan harganya oleh sang pemilik, Mochamad Ijang Saefudin (63), menjadi Rp 50 juta.
Sebelumnya, buah raksasa seberat 10 kilogram lebih itu dibanderol Rp 25 juta oleh pemilik. Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, banyak keajaiban dan keunikan dari buah tersebut. Terlebih lagi, saat ini, buahnya sudah mulai membesar.
Menurut Ijang, nama buah bligo tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti mubaligh atau mubaligo. Artinya, seperti mubaligh yang mencerahkan umat dari kesesatan menuju jalan yang lurus.
"Saya berharap dengan berkahnya buah ini menjadi penolong untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dari sesat menjadi lurus, dari hancur menjadi makmur," tegas Ijang saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Neglasari, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, (17/10/2012).
Keanehan lain, kata Ijang, buah bligo raksasa yang tumbuh tepat di depan masjid itu menimbulkan suara seperti berbicara layaknya orang yang sedang bercakap-cakap. Selain itu, lanjut Ijang, buah tersebut mengeluarkan bunyi seperti pentongan yang sedang dipukul sesosok manusia sehingga Ijang menyebut buah unik itu dengan sebutan "kohkol ajaib". "Kejadian itu sering terjadi pada waktu malam hari," kata Ijang.
Sontak saja, hadirnya buah itu membuat banyak orang berbondong-bondong dan bergerombol untuk menyaksikan. "Banyak sekali orang yang datang ke sini, mahasiswa, pejabat, wartawan, hingga berbagai macam kalangan masyarakat dari berbagai kabupaten/kota datang ke sini. Bahkan, beberapa waktu lalu ada orang yang dari Institut Pertanian Bogor (IPB) datang untuk membeli buah ini dengan harga Rp 5 juta, tetapi saya tidak kasih karena buahnya masih muda dan takut mengecewakan," beber Ijang.
Ijang menyatakan, saat ini, buah bligo miliknya sudah bisa dimiliki siapa pun jika ada yang mau berminat. "Silakan saja jika ada yang mau beli, saat ini, buahnya sudah mulai tua. Kalau sudah tua, buahnya keras seperti kayu dan akan bertahan selama-lamanya. Di sisi lain, dalam usia muda, buah ini bisa digunakan untuk berbagai macam penyakit berat seperti liver, kanker, serta penyakit-penyakit berat lainnya," ungkap Ijang.
Ijang membanderol buah ini seharga Rp 50 juta. Jika laku, kata Ijang, uang hasil penjualannya akan dipakai untuk merenovasi masjid yang letaknya tepat berdekatan dengan tumbuhnya buah bligo raksasa tersebut.
Editor :Farid Assifa