Kamis, 14 Maret 2019

Desa Cikeruh, Produsen Senapan Angin yang Mendunia


Desa Cikeruh, Produsen Senapan Angin yang Mendunia
Sadam  Diterbitkan Pada 14 Mar 2019, 11:50 WIB

Photo: Muhammad Irfan
0 40
Bagikan
Laporan: Muhammad Irfan

Intens.news, SUMEDANG – Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sudah sejak lama dikenal sebagai produsen Senapan Angin terbaik di Indonesia. Senapan angin buatan desa ini bahkan tidak hanya dipakai masyarakat tanah air, namun sudah mendunia.

Di desa seluas 140 hektar ini produksi senapan angin sudah menjadi home industry. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan membuat senapan angin. Aktivitas masyarakat Cikeruh inipun sudah berlangsung secara turun temurun.

Untuk mengetahui perkembangan pembuatan senapan angin di desa Cikeruh, tim Intens.news berkesempatan menemui langsung ketua kelompok pengrajin senapan angin, Uchun Subhan.

Dalam sesi wawanacara, Uchun mengungkapkan sejarah pembuatan senapan angin hingga desa Cikeruh dikenal sebagai penghasil senapan angin terbaik di Indonesia.

“Sebenarnya desa Cikeruh merupakan cikal bakal pertama pengrajin senapan angin di Provinsi Jawa Barat di mulai dari tahun 1970. Tadinya hanya membuat senapan angin manual (Kongkang) hingga sekarang yang sudah mulai menggunakan gas sebagai pendorong peluru,” ungkapnya.

Dalam sejarahnya, senapan angin Cikeruh mulai produksi dengan sistem gas berawal pada tahun 2.000 ketika banyak pelanggan yang meminta dibuatkan senapan angin jenis tersebut.

Dengan membawa contoh dari luar negeri, pengrajin menunjukkan mampu mengembangkan senapan hasil produksi dengan teknologi yang lebih canggih.

Terkait legalitas, Uchun menyebut, baik pengrajin atau hasil produksi sudah sesuai regulasi. Sehingga tidak bermasalah secara hukum.

“Kalau masalah legalitas sebenarnya aman saja, kita mengikuti regulasi. Seperti kaliber peluru yang hanya 4,5 dan panjang senapan mulai dari 40 hingga 60 sentimeter,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata Uchun, pengrajin juga mendapatakan pembinaan dan pengawasan secara langsung dari pihak kepolisian. Pengrajin juga dilatih dan dibimbing untuk mengikuti regulasi, sehingga tidak penyalahgunakan produksi senapan angin.